CAMILLE NOE PAGAN
Marissa rogers dan Julia telah bersahabat karib sejak kecil. Marissa adalah seorang yang cerdas dan pendiam.Ia juga sosok yang pe,alu karena masalah berat badannyayang berlebihan. Sedangkan Julia adalah wanita dengan paras cantik,karismatik, dan posesif. Dia adalah sosok yang pengertian dan baik hati. Mereka berdua dipertemukan di SMA terkanal yaitu kennedy hiigh school di kota Ann arbor. Pada saat itu Marissa baru saja pindah. Disekolahnya dahulu ia selalu di ejek oleh temannya karena masalah berat badan. Pada awalnya ia menyesali keputusannya untuk pindah,sebab keadaan di sekoalh barunya tak jauh berbeda dengan sekolahnya dahulu. Tak ada satu orang pun yang mau memperduliakannya. Namun disuatu siang,seorang gadis cantik memanggilnya. Seakan –akan tidak percaya, ia menoleh beberapa kali. Ia baru mengetahui bahwa yang memanggilnya adalah gadis cantik bernama Julia. Sejak saat itu mereka menjadi sahabat yang tidak terpisahkan.
Setelah lulus dari SMA,julia melanjutkan kuliah di Oberlin. Sedangkan Marissakuliah di universitas Michigan. Samenjak kuliah mereka menjadi jarabng bertemu. Namun selalu berkomunikasi setiap saat melelui surel. Di tahun pertama Marissa kuliah, ia bekerja di sebuah kedai kopi worl cup . itu karena uang beasiswa yang ia terima dipotong hingga lima puluh persen. Ditempat ini ia bertemu dengan Nathan. Nathan buakn sosok yang luar biasa namun ia memiliki kraismatik yang tinggi. Senyumannya seakan menatap langsung ke jiwa yang melihat dirinya. Dari hari ke hari Marissa seamakib dekat dan mulai tertarik padanya. Begitu pula pada Nathan. Mereka berdua sering berkencan bersama setelah pulang dari kerja. Marissa selalu bercerita tentang sahabatnya, Julia. Akibatnya Nathan mendesaknya untuk mempertemukan dirinya dengan Julia. Akhirnya pada suatu Sabtu siang yang cerah ia mengajak Julia ke kedai kopi. Nathan pun mengahmpiri mereka berdua dan menjabatt tangan Julia erat sekali. Hal ini membuat marissa khawatir kalau mereka berdua akan saling tertarik. Sejak perkanalan itu mereka bertiga sering keluar bersama. Julia selalu membicarakan tentang Nathan pada Marissa.
Memang Julia belum mengetahui ada hubungan yang istimewa antara Nathan dan Marissa. Hali ini membuat marissa menyelasi perbuatannya karena telah memperkenalkan mereka berdua. Nathan juga selalu menanyakan tentang Julia kepadanya. Marissa menganggap Nathan telah jatuh hati pada Julia. Namun ternyata ia salah besar. Nathan sangat mencintai dirinya bukan Julia.
Ketika keduanya sedang bahagia bersama, suatu ketika Julia diam-diam mengirim surel pada Marissa. Ia menyatakann bahwa ia sangat mencintai Nathan sejak pandangan pertama. Marissa tak pernah membalas surel dari Julia. Akhirnya setelah sekian lama , ia menelepon Julia. Julia berkata bahwa ia kan pulang dan ingin bertemu denagn Nathan. Ia pun tak dapat berkat apa-apa. Tiba saatnya. Marissa belun juga memberi tahu bahwa nathan dengan dirinya mempunyai hubungan ynag istimewa. Namun tak disangka nathan malah memberitahu Julia tanpa rasa bersalah. Julia pun sangat marah kepada Marissa. Ia merasa telah dikhianati oleh sahabatnya itu. Marissa pun berada pada pilihan yang sulit antara sahabatnya atau laki-laki yang sangat ia cintai. Hingga ahkirnya pada suatu malam, Julia mengatakan hal yang serius padanya. Dia mengajak Marissa untuk melupakan Nathan dari kehidupan mereka dengan alasan demi persabatan. Julia menganggap bahwa Nathan telah menjadi jurang pemisah antara mereka berdua. Marissa pun tak dapat berkata apa-apa. Seolah semua harapannya telah sirna ditelan dunia. Apalagi setelah Nathan memutuskan untuk pindah ke New York. Nathan selalu mengirimkan surel pada Marissa,namun Marissa tak pernah membalasnya. Ia menganggap nathan telah meninggalkan dirinya dengan pergi ke New York.
Setelah lulus dari bangku kuliah, Marissa bekerja sebagai editor senior di perusahaan svelte, sementara Julia bekerja sebagai humas di perusahaan tari New York city ballet karena bakat menarinya yang sangat luar biasa. Hubungan mereka kembali haronis seperti saat SMA dahulu. Seakan-akan tidak ada masalah sama sekali diantara mereka. Julia selalu memberikan hadiah kepada Marissa sebagi ungkapan perhatiannya. Pada suatu malammereka berjanji untuk bertemu di sebuah restoran. Marissa menunggu Julia sambil meminum anggur. Hingga akhirnya ia melihat Julia diseberang jaln yang sedang melambaikan tangan kapadanya dan membawa seikat bunga peoni putih. Sebelum sampai diseberang jala,sebuah taksi melesaat dan menabrak tubuh Julia. Marissa tak dapat berbuat apa-apa. Tubuhnya terasa sangat kaku dan sulit digerakkan melihat keajadian itu. Setelah menyadari apa yang terjadi, ia pun berlari menhampiri kerumunan orang-orang. Ia pun merasa sedikit lega setelah mengetajui Julia masih sadar lalu ia mengajaknya kedalam restoran. Julia mengatakan bahwa dirinya bai-baik saja dan hanya merasa sedikit pusing. Satu keanehan muncul dari Julia. Ia memanggil Marissa dengan sebuatan Jenny dan memanggil Dave denagn Nathan.
Mungkin ini efek dari benturan pada kepalanya. Keesokan paginya orang tua Julia menjenguknya.Mereka diberi tahu oelh dokter bahwa Julia mengalami cidera otak yang cukup parah. Julia adalah orang yang beruntung. Kasus-kasus yang terjadi seperti dirinya kemungkinan selamat sangatlah kecil. Namun akibatnya ia tidak mengenali Marissa sebagai sahabatnya. Ia menganggap Marissa adalah sosok yang menyebalkan dalam hidupnya. Iia sangat membencinya ketika Marissa datang menemuinya.Marissa menganggap semua itu hanya efek dari kecelakaan itu dan bukan dari dalam hati Julia yang sebenarnya. Ia selalu sabar jika Julia marah-marah kepadanya. Ia bahkan selalu berusaha membantu Julia untuk mengingat tentang masa lalu yang dilupakannya. Namun lama kelamaan ia merasa tidak tahan lagi dengan Julia. Sekeras apapun usahanya usahanya mebantu Julia tak berhasil sama sekali. Julia masih tetap membenci Marissa. Dan akhirnya ia mengetahui bahwa Julia dan Nathan akhir-akhir ini sering saling berkirim surel. Marissa ingin marah tetapi ia tak bisa melakukannya. Ia sangat menyayangi sahabatnya dan Julia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat pada ingatannya. Lagipula saat ini ia telah memiliki Dave. Ia bahkan telah membuang jauh pikiran tentang Nathan. Meskipun sesekali kengan bersama Nathan muncul kembali.ternyata tujuan Julia menghubungi Nathan adalah untuk mempersatukan kembali mereka berdua. Dia merasa bersalah telah memisahkan mereka berdua dahulu. Mengetahui hal ini,Dave kekasih Marissa sangat marah kepada Julia. Dave sangat mencintai Marissa. Akhirnya marissa menolak permintaan Julia. Ia lebih memilih melnjutkan hubungannya dengan Dave dan membuang masa lalunya bersama Nathan. Julia pun dapat memmahaminya dan mendukung hubungan mereka berdua. Pada akhirnya Marissa akan menikah dengan Dav. Sedang Julia berhubungan denganseorang laki-laki bernama Rich yang juga pernah menderita cidera otak. Marissa tidak lagi bekerja di svelte sebagai editor. Ia bekerjasebagi direktur komunikasi Take the Lead. Sebuah organisasiyang mengajarkan keterampilan hidup pada anak-anak perempuan . Setelah sembuh, Julia melanjutkan pekerjaannya di dunia ballet. Marissa merasa telah mendapat semua kebahagiaan dalam hidupnya. Pekerjaan yang mapan, kekasih yang sangat mencintai dirinya, serta seorang sahabat yang tak akan pernah melupakannya.
Mungkin ini efek dari benturan pada kepalanya. Keesokan paginya orang tua Julia menjenguknya.Mereka diberi tahu oelh dokter bahwa Julia mengalami cidera otak yang cukup parah. Julia adalah orang yang beruntung. Kasus-kasus yang terjadi seperti dirinya kemungkinan selamat sangatlah kecil. Namun akibatnya ia tidak mengenali Marissa sebagai sahabatnya. Ia menganggap Marissa adalah sosok yang menyebalkan dalam hidupnya. Iia sangat membencinya ketika Marissa datang menemuinya.Marissa menganggap semua itu hanya efek dari kecelakaan itu dan bukan dari dalam hati Julia yang sebenarnya. Ia selalu sabar jika Julia marah-marah kepadanya. Ia bahkan selalu berusaha membantu Julia untuk mengingat tentang masa lalu yang dilupakannya. Namun lama kelamaan ia merasa tidak tahan lagi dengan Julia. Sekeras apapun usahanya usahanya mebantu Julia tak berhasil sama sekali. Julia masih tetap membenci Marissa. Dan akhirnya ia mengetahui bahwa Julia dan Nathan akhir-akhir ini sering saling berkirim surel. Marissa ingin marah tetapi ia tak bisa melakukannya. Ia sangat menyayangi sahabatnya dan Julia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat pada ingatannya. Lagipula saat ini ia telah memiliki Dave. Ia bahkan telah membuang jauh pikiran tentang Nathan. Meskipun sesekali kengan bersama Nathan muncul kembali.ternyata tujuan Julia menghubungi Nathan adalah untuk mempersatukan kembali mereka berdua. Dia merasa bersalah telah memisahkan mereka berdua dahulu. Mengetahui hal ini,Dave kekasih Marissa sangat marah kepada Julia. Dave sangat mencintai Marissa. Akhirnya marissa menolak permintaan Julia. Ia lebih memilih melnjutkan hubungannya dengan Dave dan membuang masa lalunya bersama Nathan. Julia pun dapat memmahaminya dan mendukung hubungan mereka berdua. Pada akhirnya Marissa akan menikah dengan Dav. Sedang Julia berhubungan denganseorang laki-laki bernama Rich yang juga pernah menderita cidera otak. Marissa tidak lagi bekerja di svelte sebagai editor. Ia bekerjasebagi direktur komunikasi Take the Lead. Sebuah organisasiyang mengajarkan keterampilan hidup pada anak-anak perempuan . Setelah sembuh, Julia melanjutkan pekerjaannya di dunia ballet. Marissa merasa telah mendapat semua kebahagiaan dalam hidupnya. Pekerjaan yang mapan, kekasih yang sangat mencintai dirinya, serta seorang sahabat yang tak akan pernah melupakannya.
Terimakasih atas sinopsis novel ini, karna ini saya bisa mengerjakan tugas saya
BalasHapusTitanium®®-Titanium® - All metal-art - ITADIC-ART
BalasHapusTITACO titanium iv chloride ®-Titanium® is titanium white octane blueprint the world's titanium rod first titanium cerakote metal alloy. titanium frame glasses