Sabtu, 14 Desember 2013

Analisis Kumpulan Puisi " Nyanyian Sunyi " Amir Hamzah



ANALISIS KUMPULAN  PUISI “NYANYIAN SUNYI”
AMIR HAMZAH
Kumpulan puisi nyanyian sunyi karangan Amir Hamzah diterbitkan oleh Penerbit  Dian Rakyat Jakarta tahun 2008.  Kumpulan puisi ini terdiri atas 24 puisi karangan Amir Hamzah. Pilihan kata yang digunakan seorang Amir Hamzah sangat indah, karena kata-kata yang digunakan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami. Selain itu penyusunan kata-katanya sangat tepat dan pemilihan untuk pembentukan sebuah sajak memperhatikan kesesuaiaan kata yang digunakan serta penyusunan antarkata sangat indah. Diksi yang dipilih sangat kreatif dan mencerminkan pribadi pengarang. Amir Hamzah tidak terpaku dengan bentuk-bentuk puisi, ia cenderung bebas mengekspresikan bait-bait puisinya dengan bentuk yang bebas. Begitu juga dengan rima dalam puisinya, ia cenderung tidak mengindahkan keserasian rima dalam bait-bait puisinya. Mungkin hal inilah yang pada akhirnya membuat Amir Hamzah lebih kreatif dalam memilih kata karena kebebasannya memilih bentuk puisi dan rima.
 Adapun judul – judul puisi tersebut adalah:
1.      Padamu Jua
2.      Barangkali
3.      Hanya Satu
4.      Permainanmu
5.      Tetapi Aku
6.      Karena Kasihmu
7.      Sebab Dikau
8.      Doa
9.      Hanyut Aku
10.  Taman Dunia
11.  Terbuka Bunga
12.  Mengawan
13.  Panji Dihadapanku
14.  Memuji Dikau
15.  Kurnia
16.  Doa Poyangku
17.  Turun Kembali
18.  Batu Belah
19.  Didalam Kelam
20.  Ibuku dehulu
21.  Insyaf
22.  Subuh
23.  Hari Menuai
24.  Astana Rela
inilah salah satu analisis struktur batin dan struktur fisik dari salah satu puisi karya Amir Hamzah        
 “ Insyaf”
Segala kupinta tiada kau beri
Segala kutanya tiada kau sahuti
Butalah aku tersendiri sendiri
Penuntun tiada memimpin jari

Maju mundur tiada terdaya
Sempit bumi dunia raya
Runtuh ripuk astana cuaca
Kureka gembira dilapangan dada

Buta tuli bisu kelu
Tertahan aku dimuka dewala
Tertegun aku dijalan buntu
Tertebas putus sutera sempana


Besar benar salah arahku
Hampir benar salah arahku
Hampir tertutup pintu restu
Gapura rahasia jalan bertemu

Insyaf diriku dera durhaka
Gugur tersungkur merenung mata
Samar terdengar suwara suwarni
Sapur melipur merindu temu

Adapun analisis struktur batin dan struktur fisiknya adalah:
Struktur  fisik adalah struktur-stuktur dalam puisi  yang dapat dilihat oleh  visualisasi indra manusia juga merupakan unsur dari luar yang membangun sebuah puisi, meliputi:
A.    Diksi: pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya sangat kreatif dan bervariasi. Dengan menggunakan kata – kata yang sederhana rasa dalam puisi sangatlah mendalam maknanya.
B.     Pengimajian: gambaran angan yang muncul karena asosiasi indra dalam puisi ini menggunakan indra penglihatan dan pendengaran
C.     Bahasa figuratif (majas):
D.    Tipografi (tata wajah): bentuk puisi halaman yang dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya terdiri dari 4 baris setiap baitnya, dan terdapat 5 bait dalam puisi tersebut. Setiap baris puisi yang selalu dimulai dengan huruf kapital. Setiap baris terdiri dari 4 kata.
E.     Kata konkret: yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang
F.      Rima yang dipakai dalam puisi ini cukup runtut. Kecuali pada bait ke 2 dan bait ke 5 menggunakan rima yang tidak sama diakhir kata
Struktur batin adalah struktur  dalam puisi yang hanya dapat dimengerti setelah proses pemahaman yang lebih mendalam pada puisi juga merupakan unsur yang terkandung dalam puisi yang bersifat membangun, meliputi:
a)      Tema : ide pokok atau tema dari puisi tersebut adalah penyesalan seseorang yang ingin insyaf karena kesalahannya.
b)      Nada : nada yang dipakai oleh pengarang menggunakan nada dengan perasaan rendah diri dan berserah atas apa yang telah dilakukan
c)       Suasana: suasana yang muncul dalam puisi tersebut suasana hening dan mendalam
d)     Amanat:pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pendengarnya yakni untuk insyaf dan bertaubat atas apa yang pernah kita lakukan selama ini.
e)      Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisi tersebut adalah

1 komentar: