ANALISIS KUMPULAN PUISI “NYANYIAN SUNYI”
AMIR
HAMZAH
Kumpulan
puisi nyanyian sunyi karangan Amir Hamzah diterbitkan oleh Penerbit Dian Rakyat Jakarta tahun 2008. Kumpulan puisi ini terdiri atas 24 puisi
karangan Amir Hamzah. Pilihan kata yang digunakan seorang Amir Hamzah sangat
indah, karena kata-kata yang digunakan menggunakan kata-kata yang mudah
dipahami. Selain itu penyusunan kata-katanya sangat tepat dan pemilihan untuk
pembentukan sebuah sajak memperhatikan kesesuaiaan kata yang digunakan serta penyusunan
antarkata sangat indah. Diksi yang dipilih sangat kreatif dan mencerminkan
pribadi pengarang. Amir Hamzah tidak terpaku
dengan bentuk-bentuk puisi, ia cenderung bebas mengekspresikan bait-bait
puisinya dengan bentuk yang bebas. Begitu juga dengan rima dalam puisinya, ia
cenderung tidak mengindahkan keserasian rima dalam bait-bait puisinya. Mungkin
hal inilah yang pada akhirnya membuat Amir Hamzah lebih kreatif dalam memilih
kata karena kebebasannya memilih bentuk puisi dan rima.
Adapun judul – judul puisi tersebut adalah:
1. Padamu
Jua
2. Barangkali
3. Hanya
Satu
4. Permainanmu
5. Tetapi
Aku
6. Karena
Kasihmu
7. Sebab
Dikau
8. Doa
9. Hanyut
Aku
10. Taman
Dunia
11. Terbuka
Bunga
12. Mengawan
13. Panji
Dihadapanku
14. Memuji
Dikau
15. Kurnia
16. Doa
Poyangku
17. Turun
Kembali
18. Batu
Belah
19. Didalam
Kelam
20. Ibuku
dehulu
21. Insyaf
22. Subuh
23. Hari
Menuai
24. Astana
Rela
inilah salah satu analisis struktur batin dan struktur fisik dari salah satu puisi karya Amir Hamzah
“ Insyaf”
Segala kupinta tiada kau beri
Segala kutanya tiada kau sahuti
Butalah aku tersendiri sendiri
Penuntun tiada memimpin jari
Maju mundur tiada terdaya
Sempit bumi dunia raya
Runtuh ripuk astana cuaca
Kureka gembira dilapangan dada
Buta tuli bisu kelu
Tertahan aku dimuka dewala
Tertegun aku dijalan buntu
Tertebas putus sutera sempana
Besar benar salah arahku
Hampir benar salah arahku
Hampir tertutup pintu restu
Gapura rahasia jalan bertemu
Insyaf diriku dera durhaka
Gugur tersungkur merenung mata
Samar terdengar suwara suwarni
Sapur melipur merindu temu
Adapun
analisis struktur batin dan struktur fisiknya adalah:
Struktur fisik adalah struktur-stuktur dalam
puisi yang dapat dilihat oleh visualisasi indra manusia juga merupakan unsur dari
luar yang membangun sebuah puisi, meliputi:
A. Diksi: pemilihan kata-kata
yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya sangat kreatif dan bervariasi.
Dengan menggunakan kata – kata yang sederhana rasa dalam puisi sangatlah
mendalam maknanya.
B. Pengimajian:
gambaran angan yang muncul karena asosiasi indra dalam puisi ini menggunakan
indra penglihatan dan pendengaran
C. Bahasa figuratif
(majas):
D. Tipografi
(tata wajah): bentuk
puisi halaman yang dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya
terdiri dari 4 baris setiap baitnya, dan terdapat 5 bait dalam puisi tersebut.
Setiap baris puisi yang selalu dimulai dengan huruf kapital. Setiap baris
terdiri dari 4 kata.
E. Kata
konkret: yaitu
kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji.
Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang
F. Rima yang dipakai dalam
puisi ini cukup runtut. Kecuali pada bait ke 2 dan bait ke 5 menggunakan rima
yang tidak sama diakhir kata
Struktur batin adalah
struktur dalam puisi yang hanya dapat
dimengerti setelah proses pemahaman yang lebih mendalam pada puisi juga merupakan unsur yang
terkandung dalam puisi yang bersifat membangun, meliputi:
a) Tema :
ide pokok atau tema dari puisi tersebut adalah penyesalan seseorang yang ingin
insyaf karena kesalahannya.
b) Nada :
nada yang dipakai oleh pengarang menggunakan nada dengan perasaan rendah diri
dan berserah atas apa yang telah dilakukan
c) Suasana: suasana yang muncul dalam puisi
tersebut suasana hening dan mendalam
d) Amanat:pesan
yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pendengarnya yakni untuk insyaf
dan bertaubat atas apa yang pernah kita lakukan selama ini.
e) Rasa (feeling),
yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisi
tersebut adalah
seharusnya ada analisisnya
BalasHapus